Selasa, 03 Juli 2012

Simulasi dalam perkembangan digital game

Salah satu metode yang dapat memberikan hasil perkiraan sistem yang lebih nyata adalah simulasi. Simulasi merupakan proses meniru sistem nyata yang kompleks tanpa harus mengalami keadaan yang sesungguhnya. Simulasi dijelaskan oleh Floyd Jerome Gould (1993: h 2-3) sebagai berikut:

“The basic idea of simulation is to build an experimental device, or simulator that will ‘actlike’ (simulate) the system of interest in certain important aspect in a quick, cost effective manner.”


Simulasi dapat berupa digital game, gambar bergerak, replika benda, dan sebagainya. Sebagai contoh simulasi dalam digital game adalah game flight simulator atau pinball yang meniru proses nyata dari sudukan bola yang diluncurkan.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa simulasi begitu penting? Mengapa militer merasa perlu memberikan ilmu kepada para prajurit pelajaran simulasi? Mengapa ada video game bergenre simulasi?

Banyak keputusan yang berdasarkan atas asumsi. Untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, yang bisa dilakukan adalah memprediksinya. Pada jaman dahulu, orang melemparkan dadu atau uang logam untuk melakukan simulasi peluang. Di jaman modern, Simulasi kehidupan bisa digambarkan oleh proses permainan di luar ruang yang berlangsung dalam permainan outbound. Outbond bertujuan melepaskan, menghilangkan dan mengeluarkan penghalang-penghalang diri untuk mencapai misi yang ditetapkan. Peserta yang berhasil melewati halangan atau tantangan maka akan muncul sebuah kepuasan dan rasa percaya yang semakin meningkat karena halangan yang digambarkan sulit bisa dilalui. Dalam dunia digital, komputer dapat menciptakan angka-angka yang benar-benar acak (random generator) dan bisa disuruh melakukan uji coba berkali-kali tanpa mengeluh dan dengan sangat cepat. Perangkat lunak sekelas Microsoft Excel diketahui dapat membuat angka acak sehingga bisa melakukan simulasi juga dalam tingkat tertentu. Bahkan untuk memprediksi kejadian alam pun simulasi dijadikan tolak ukur agar dapat mengambil tindakan yang lebih tepat jika kejadian seperti gempa atau tsunami memang akan terjadi.

Sejarah dan Perkembangan Game Simulasi

Runtutan sejarah dan perkembangan tentang simulasi ternyata sangat panjang dan menarik untuk dikaji. Penulis mencoba mengelompokkannya dari berbagai sumber dan mengurutkannya berdasarkan urutan waktu. Seperti yang diketahui, ketika Perang Dunia I berkecamuk (1914–1918), militer memanfaatkan simulator kuda mekanik yang terbuat dari kayu untuk melatih para relawan perang berlatih menaiki kuda. Dimaksudkan supaya prajurit lebih pintar mengendarai kuda yang dapat digunakan untuk menyerang musuh atau gerilya.

Gambar Horse simulator WWI. sumber: google.com, www.WWI.com

Perkembangan simulasi pun berlanjut ke era digital game elektronik. Awalnya, video game merupakan pengembangan dari tabung sinar katoda yang terdapat dalam sistem peluru pertahanan pada akhir perang dunia II, Program-program ini kemudian diadaptasi ke dalam bentuk permainan sederhana. Pada 1947 Thomas Toliver Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann menciptakan permainan simulator rudal Cathode Ray Tube Device Amusement. Permainan ini terinspirasi dari kecanggihan radar Perang Dunia II. Inilah game elektronik pertama yang tercatat dalam sejarah. Meski memiliki unsur permainan, game ini tidaklah populer. Penggunaannya terbatas untuk kepentingan simulasi latihan militer belaka. Tampilannya pun masih sederhana; belum berwarna dan hanya mengeluarkan suara tat-tit-tut. Tahun 1952, AS Douglas membuat game tic tac toe yang ditampilkan dalam sebuah tabung vakum komputer. Kemudian tahun 1958, Willy Higginbotham membuat game Tennis for Two yang berjalan di osiloskop yang terhubung ke analog Donner computer. Tahun 1961 – 1962, game Space War dikembangkan di MIT menggunakan grafik vektor di PDP-1.

Pada medio 1970-an pula, game elektronik dapat dinikmati di rumah-rumah. Adalah Ralph Baer, seorang Jerman berdarah Yahudi, yang mendesain video game rumahan pertama dengan prototipe bernama The Brown Box. Pada akhirnya, perkembangan video game mencapai puncaknya, baik yang berjenis arcade maupun portable, dengan genre yang beraneka ragam, dari RPG sampai simulasi, dan hingga kini banyak digemari oleh berbagai kalangan, tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa.

 Pustaka:
 Gould, Floyd Jerome. (1993). Introductory Science. Universitas Michigan: Prentice Hall
google.com, www.WWI.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar