Kamis, 05 Juli 2012



  Simulasi misi militer
Sesudah era perang dingin, para calon militer di Amerika jumlahnya semakin menurun sampai taraf level yang menyedihkan. Iklan langsung dari televisi dan pendekatan person-to-person tidak dapat memberi gambaran kepada kaum muda bagaimana sesungguhnya mengabdi di dunia militer. Mungkin pihak militer Amerika dapat mengganti pengalaman nyata dengan sebuah simulasi khusus berupa video game.
Kolonel Casey Wardynsky, seorang profesor dari West Point yang spesialisasinya adalah militer manpower, memperhatikan bahwa para prajurit yang diajarnya di West Point terobsesi oleh video game. Sang profesor mendadak mendapat inspirasi dalam pikirannya. Maka militer Amerika Serikat pun menciptakan, memproduksi, dan menyebarkan game America’s Army: Training and Missions. Dalam game tesebut para pemain layaknya seorang prajurit ditempatkan dalam lingkungan yang tidak aman, berusaha melumpuhkan penjahat seraya menghindar dari jeratannya. Pemain akan memperoleh poin bila berhasil mengalahkan musuh dan mengamankan kelompoknya sendiri. 
Gambar  America's Army: Training and Missions.

Pada Medio 4 juli 2002, game simulasi ini ditayangkan di website GoArmy.com dan disambut dengan sangat antusias, sehingga merusak server Army. Game tersebut juga didistribusikan pada disk di kantor rekruitmen dan majalah khusus game, yang menuai hasil setengah juta pengguna terdaftar. Pada akhir pekan hampir setengah juta orang Amerika duduk di depan layar komputer memainkan simulasi misi militer.[1]
Sebagai game simulasi, America's Army menekankan pada ”Kerja tim, nilai, dan tanggung jawab sebagai sarana mencapai tujuan”. Pemain menjalani latihan dasar, meningkat ke permainan bersama di mana mereka bekerja dalam unit kecil, dan jika mereka sukses, akan maju sebagai Baret Hijau. Kebanyakan misi dilaksanakan bersama oleh tim, menyelamatkan tawanan perang, melindungi saluran pipa, dan menghambat penjualan senjata kepada teroris. Kenyataan diatas seakan membantah bahwa bermain hanyalah kemampuan yang tidak berarti. Simulasi ini sangat cocok sebagai bentuk pembelajaran dibanding mereka di dalam kelas atau mengetahui suatu hal dari iklan maupun televisi.


[1]Tap into Whats Hot, “ Business 2.0 (April 2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar